Kamis, 11 Mei 2017

KELOMPOK 8




SISTEM INFORMASI AKUNTANSI II
PROSES BISNIS PROKUREMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


DISUSUN  OLEH:
NAMA  :1. RIKKY CANDRA PRATAMA (222015084)
    2. RIKA BELLA                            (222015091)
    3. PUSPA ERIKA KAROLINA    (222015111)

KELAS : CA.15.1
DOSEN:FADHIL YAMALI



PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2017


1.    1 Proses Bisnis Prokuremen

A.   Tinjauan
Prokuremen adalah proses bisnis dari pemilihan sumber daya, pemesanan dan mendapatkan barang atau jasa. Barang atau jasa bisa diperoleh secara internal jika barang dihasilkan oleh entitas lain dalam perusahaan. Pembelian adalah sinonim untuk prokuremen. Langkah umum dalam proses prokuremen adalah :
a.    Menentukan Kebutuhan
b.    Memilih Sumber Daya
c.    Permintaan untuk quotalion.
d.    Memilih Pemasok
e.    Menerbitkan Pesanan Pembelian
f.     Penerimaan Barang
g.    Verifikasi Faktur
h.    Pembayaran Kepada Pemasok

Sistem enterprise resource planning (ERP) mampu menyimpan dan memproses sejumlah informasi yang sangat besar yang berkaitan dengan proses bisnis prokuremen. Bagian ini akan membahas secara ringkas data yang disimpan dan diproses dalam proses bisnis prokuremen dengan menggunakan SAP R/3.
SAP/R3 mendukung prokuremen pada modul pengelolaan material. R/3 menyediakan cara online, sistem terintegrasi total untuk pembuatan dan pertukaran dokumen yang diperluka dalam proses bisnis prokuremen. Sfat total terintegrasi sistem mampu menggurangi kesalahan dan kecepatan proses bisnis.
Dokumen pada R/3 adalah dokumen online. Dokumen ini juga dapat dicetak dan ditukarkan secara manual. Dokumen prokuremen yang tersedia pada R/3 terdiri dari :
a.    Permintaan pembelian
b.   Permintaan untuk quotation
c.    Quotation
d.   Pesanan pembelian
e.    Perjanjian ringkas
f.    Kontrak
g.   Perjanjian penjadwalan
h.   Pencatatan informasi pembelian
Semua dokumen prokuremen ditentukan dengan tipe kode dokumen. Setiap dokumen memiliki tempat header dan tempat item (rinci). Tempat header berisi informasi yang relevan dengan dokumen secara keseluruhan, seperti nomer pemasok.Tempat item menentukan informasi item secara rinci dalam dokumen, seperti nomor produk item yang dipesan.

    B.   Menentukan Kebutuhan
Permintaan pembelian adalah dokumen internal yang dibuat untuk meminta sesuatu pada suatu waktu tertentu.Dokumen itu juga dapatdibuat secara otomatis oleh sitem MRP (materials requirements planning). Sistem MRP dapat melakukan analisis secara canggih untuk menentukan kebutuhan berdasarkan permintaan pelanggan unutk suatu item dan proses produksi perusahaan. Setelah selesai, permintaan pembelian dilanjutkan secara elektronik ke supervisor nutk disetujui. Profil pemakai dikelola dalam permintaan pembelian filter R/3 dan dikirim ke orang yang tepat untuk disetujui. Permintaan pembelian merupakan langkah opsional dalam prokuremen di R/3.

    C.    Memilih Sumber Daya
Langkah berikutnya dalam proses bisnis ini adalah menentukan sumber penyedia untuk permintaan pembeliaan. R/3 dapat memeriksa apakah ada kontrak dengan pemasok untuk menyediakan suatu item yang diminta jika kontrak ada , R/3 memberikan jumlah yang diminta. R/3 mendukung proses pemilihan dengan beberapa cara R/3 memonitor perjanjian ringkas yang ada dengan pemasok. perjanjian ringkas merupakan kontrak yang menetukan perjanjian jangka panjang dengan pemasok. R/3 mengelola daftar sumber persediaan yang disetujui dan tidak disetujui.

    D.   Permintaan Untuk Quotation
Setelah memilih pemasok, berikutnya R/3 digunakan untuk menghasilkan dokumen permintaan untuk quotation. Permintaan untuk quotation dibuat untuk item atau jasa yang sangat mahal atau untuk item atau jasa yang penawarannya diperlukan sebagai kebijakan perusahaan. Dokumen ini dikirim kepemasok yang akan dipakai untuk kofirmasi harga dan jangka waktu pembayaran untuk supply produk atau jasa.Hasil dari penerbitan permintaan untuk quotation adalah satu atau banyak dokumen quotation yang akan dimasukkan dalam R/3. Pemasok potensial memberi harga dan jangka waktu yang dimasukkan dalam dokumen quotation.

     E.   Memilih Pemasok
R/3 membandingkan kebutuhan  prokuremen dengan catatan pemasok yang telah dicatat dalam dokumen quotation dan menggindikasikan quotation yang pantas untuk permintaan. R/3 akan mengirimkan surat penolakan ke pemasok untuk penawaran yang tidak diterima. R/3 menawarkan fungsi evaluasi pemasok secara otomatis untuk membantu organisassi dalam proses bisnis prokuremen. R/3 menilai pemasok dengan dasar nilai 100 yang ditentukan dengan kriteria yang berbeda seperti catatan pengiriman dari pesanan sebelumnya, pelayanan, harga,kualitas, dan lebih dari 99 kriteria yang dapat didefinisikan oleh pemakai.

     F.   Menerbitkan Pesanan Pembelian
Dokumen pesanan pembelian mengidentifikasi pemasok dan mengkonfirmasi barang yang dipesan, jumlah, harga, tanggal pembelian, jangka waktu pengiriman dan jangka waktu pembayaran .pesanan pembelian dapat dibuat dari awal dengan referensi dokumen yang ada.pesanan pembelian dapat dikirim dalam bentuk kertas seperti fax, atau secara elektronik, seperti dokuenm EDI. Perjanjian ringkas merupakan perjanjian jangka panjang dengan pemasok.
Ada dua tipe perjanjian ringkas yaitu : kontrak dan perjajian penjadwalan.
Kotrak adalah perjanjian ringkas dimana pemasok menyediakan material selama periode waktu tertentu.
Perjanjian penjadwalan sama dengan kontrak tetapi juga menetukan harga item.
Penggunaan R/3 juga dapat membantu menyiapkan kontrak dan atau perjanjian penjadwalan pada waktu yang bersamaan dimana pesanaan pembelian disiapkan.

    G.  Penerimaan Barang
Ketika pemasok melakukan pengiriman, dokumen penerimaan barang disiapkan dalam R/3.Tipe dokumen ini sering disebut laporan penerimaan.Jika barang rusak dalam pengiriman, dapat dimasukkan sebagai retur atau tidak diterima pada saat pengiriman.Jika pengiriman pemasok dibuat dalam suku cadang, maka beberapa jurnal penerimaan barang harus dibuat.R/3 memonitor pengiriman dan pelaporan ketika pesanan telah dipenuhi dan hampir selesai. Dokumen penerimaan barang dapat disiapkan dengan tiga cara.
Cara pertama dengan sistem manajemen persediaan ketika barang diserahlan ke penyimpanan sementara. Cara lain, dokumen penerimaan barang dapat disiapkan dengan referensi pesanan pembelian. Cara ketiga, barang yang diterim dapat diposting ke dalam inspeksi kualitas.Setelah barang yang diterima diposting, R/3 membuat dokumen persediaan yang mendokumentasikan dampak piutang dagang persediaan. Juga akan dibuat dokumen akuntansi yang menunjukkan transaksi di buku besar.

    H.  Verifikasi Faktur
Faktur harus diperiksa dan dicocokan dengan dokumen penerimaan barang dan pesanan pembeliaan ke pembayaran. Proses bisnis ini dikenal dengan nama verifikasi faktur memastikan bahwa biaya dan kebutuhan kuantitas sudah dipenuhi. R/3 memiliki komponen verifikasi faktur. Komponen ini tidak bertanggung jawab terhadap pembayaran sesungguhnya dari faktur. Jika sutu faktur sudah diposting, R/3 melakukan 3 cara pencocokan untuk membandingkan pesanan pembelian dengan barang yang diterima dan dengan faktur pemeriksaan ini juga memastikan tidak adanya pembebanan yang tidak konsisten yang dikirimkan adalah jumlah yang benar.

     I.     Pembayaran Kepada Pemasok
Jika faktur sudah diposting, pembayaran dapat dilakukan.Pembayaran dibuat sesuai dengan jangka waktu pembayaran dan persyaratan yang ditentukan dalam pesanan pembelian atau record master pemasok.Pembayaran diproses melalui hutang dagang dalam akuntansi keuangan.

     J.    Record Master
Record master dibuat dalam R/3 dengan menggambarkan struktur organisasi dan proses bisnis perusahaan. Tujuan diindetifikasi dengan kode, kode perusahaan mengindetifikasi unit akuntansi yang memiliki neraca saldo dan laporan rugi laba. Ada tiga kategori informasi dalam record master pemasok. Data umum berisi nomor pemasok, nama, alamat, nomor telepon dan item yang sama data kode perusahaan di definisikan pada level kode perusahaan yang dihubungkan dengan modul akuntansi keuangan buku besar dalam R/3. Record master material berisi informasi material yang diadakan, dihasilkan, atau dijual kepelanggan. Record master material digunakan dan didistribusikan ke banyak departemen. Record master material memiliki struktur hieraki.record master infomasi pembeliaan hanya digunakan oleh pembelian. Ia digunakkan untuk alokasi sumber daya , yang merupakan proses evaluasi pemasok.  

1.   2 Pengendalian Siklus Transaksi pada Prokuremen
      Karakteristik utama pada flowchart ini adalah pemisahan fungsi sebagai berikut : permintaan (seperti gudang), pembelian, penerimaan, hutang dagang, pengeluaran kas, dan buku besar.
      A.    Permintaan (Penyimpanan)
Permintaan untuk membeli dimulai dari departemen pembelian. Permintaan pembelian juga dapat dimulai dari departemen lain dalam perusahaan. Permintaan pembelian disetujui dalam departemen yang membuatnya.
 
     B.   Pembelian
Fungsi dari departemen pembelian adalah memilih pemasok dan mengatur jangka waktu dan pengiriman.Bagian pembelian kemungkinan dapat menolak permintaan pembelian karena anggaran yang tidak mencukupi, kurangnya otorisasi, atau karena alasan lainnya.Bagian pembelian memilih pemasok dan kemudian menyiapkan pesanan pembelian untuk suatu permintaan.Tembusan dikirim ke pemasok.Hutang dagang, departemen yang membuat (gudang) dan departemen penerimaan, masing-masing memiliki akses ke pesanan pembelian untuk memproses pesanan.

     C.   Penerimaan
Fungsi penerimaan sebaiknya dipisahkan dari independen dari fungsi penyimpanan. Pesanan pembelian memberikan otorisasi ke departemen penerimaan untuk menerima pengiriman dari pemasok ketika barang telah dikirimkan. Prosedur penerimaan harus punya peran independen untuk menghitung pengiriman dan menyiapkan laporan penerimaan.
Independen atau blind count pengiriman dilakukan dengan tidak mengizinkan penghitung punya akses ke kuantitas yang ada pesanan pembelian. Hal ini mengharuskan penghitung untuk menentukan jumlahnya dengan menghitung, karena tidak mungkin hanya menyalin kuantitas dari pesanan pembelian. Supervisor akan membandingkan kuantitas yang diterima berdasarkan penghitungan dengan yang ada dipesanan pembelian dan kemudian menyiapkan laporan penerimaan untuk jumlah kuantitas yang diterima. Pada banyak kasus, hanya orang yang memiliki kemampuan tekhnik yang dapat melakukan inspeksi material dan memberikan jaminan kedepartemen yang meminta atau menggunakannya. Fungsi inspeksi dapat dilakukan untuk tujuan tersebut, entah sebagai bagian dari departemen peneriman atau departemen yang terpisah.

     D.   Penyimpanan
Departemen penyimpanan menyetujui penrimaan pengiriman dari bagian penerimaan dengan menandatangani laporan penerimaan dan kemudian melanjutkan ke hutang dagang.Jika barang langsung dikirim ke departemen yang meminta dan bukan ke departemen penyimpanan, supervisor departemen yang meminta mengakui penerimaan pada laporan penjualan dan melanjutkan ke hutang dagang. Verfikasi independen penerimaan pembelian adalah ciri pengendalian dari proses bisnis prokuremen.

     E.   Hutang Dagang
Hutang dagang bertanggung jawab untuk memulai pembayar ke pemasok. Empat dokumen-permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur-tersedia untuk mendokumentasikan transaksi pembelian. Penggunaan sistem voucer untuk mendukung pembayaran adalah ciri pengendaliaan dari proses bisnis prokuremen. Sistem voucher di diskusikan dalam konteks proses bisnis pengeluaran kas, topik berikutnya yang didiskusikan pada bab ini.   
Beberapa karakteristik lainnya dari pengendalian yang patut diperhatikan adalah:
a)     Pembelian tidak mengendalikan barang sesungguhnya, juga tidak memiliki pengendalian pada dokumentasi yang diperlukan untuk pembayaran.
b)      Penerimaan dipisah dari fungsi penjagaan pengiriman.
c)     Hutang Dagang hanya menangani dokumen dan tidak dapat menerima barang dagangan atau kas secara independen.
d)     Permintaan pembelian diperiksa secara independen diluar pembelian.
e)     faktur diberikan ke pembelian untuk diperiksa dan disetujui sebelumnya untuk dikirim kehutang dagang.
f)      Jangka waktu pembelian diperiksa ketepatan nya oleh bagian luar departemen pembelian.
g)     Pencatatan persediaan diperbaharui untuk menunjukan penerimaan barang.

     F.   Integritas Proses Bisnis Prokuremen
Pengendalian proses bisnis prokuremen berpusat pada integritas hubungan pembeli-penjual. Suap, kickback dan konflik kepentingan (seperti membeli dari saudara atau teman) adalah contoh hubungan antara pembeli-pemasok yang tidak benar yang harus dihadapi ada proses bisnis prokuremen. Banyak perusahan menemukan baha sangat perli untuk membuat kebijakan tertulis dan manul prosedur untuk melindungi proses bisnis prokuremen.
Metode untuk mengevaluasi dan memilih penawaran didasarkan pada atribut pemasok,yang disebut perencanaan peringkat pemasok (vendor rating plan), yang dengan mengevaluasi keputusan sebagai dasar pertimbangan oleh otoritas yang lebih tinggi. Daftar pemasok yang disetujui (approved vendor list) disiapkan oleh fungsi yang independen, yang digunakan untuk membatasi pilihan-pilihan pembeli ke pemasok, di mana pemasok telah diseleksi dan didapati bahwa mereka dapat dipercaya, bebas dari masalaj keuangan, dan bebas dari konflik kepentingan.

     G.  Pendekatan Peringkat Atribut untuk Memilih Pemasok Pendekatan peringkat atribut (attribute rating) untuk memilih pemasok cocok jika diperlukan pendapat dari beberapa evaluator yakni menggabungkan hasil evaluasi itu pada waktu yang sama. Langkah yang diperlukan sebagai berikut :
a)    Mengidentifikasi dan mendaftar atribut-atribut yang dimasukkan dalam evaluasi.
b)    Memberikan bobot untuk setiap atribut berdasarkan tingkat kepentingannya dan objektivitasnya.
c)    Memiliki peringkat evaluator individual untuk setiap pemasok pada setiap atribut, memberikan skor angka dari 1 sampai dengan 10 atau skala yang lain.
d)    Menjumlahkan evaluasi individu dengan mengalikan setiap peringkat angka atribut dengan bobotnya, kemudian menjumlahkan semua evaluasi dengan menambahkan semua skor bersama-sama
Walaupun metode ini objektif, namun pemberian bobot dan peringkat niai menjadi proses yang sangat subjektif. Karena itu, teknik evaluasi atribut menjadi sangat berguna untuk memilih proposal dan mengidentifikasi pemasok atau pada sistem yang menjadi subjek pertimbangan akhir.

1.     3  Proses Bisnis Pengeluaran Kas
Proses bisnis pengeluaran kas mengendalikan pengeluaran cek dan pengeluaran aktual. Biasanya cek digunakan pada sebagian besar pengeluaran, dimana pengeluaran dibatasi dalam jumlah kecil yang diambil dari dan dipertanggung jawabkan sebagai dana imprest kas kecil. Ciri utama pengendalian proses bisnis pengeluaran kas adalah penggunaan sistem vocer untuk mendukung pengeluaran cek, pemisahan fungsi persetujuan dengan pengeluaran kas, dan rekonsiliasi bank secara independent.

     A.   Hutang Dagang
Departement hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk mendukung pengeluaran kas. Hutang dagang merupakan awal proses pembayaran, meliputi menghitung jumlah yang jatuh tempo, diskon (jika ada), dan item lainnya. Cek voucher disiapkan untuk setiap voucher. Cek voucher dagang. Posting ini diringkas pada ayat jurnal. Pemrosesan voucher mencakup pemrosesan distribusi biaya. Voucher dibebankan pada unit organisasional yang diidentifikasi dengan nomer rekening pada voucher. Cek voucher dan voucher disetujui dan dilanjutkan ke departemen pengeluaran kas. Ayat jurnal dilanjutkan ke buku besar.

     B.   Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima dari departemen hutang dagang. Setelah cek voucher dan voucher diperiksa, cek ditandatangani dan voucher di cap dan disimpan urut nomor. Control total dari jumlah yang telah diposting disiapkan dan direkonsiliasi dengan voucher yang diterima dari hutang dagang. Cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar. Control total dilanjutkan ke buku besar.

      C.   Buku Besar
Ayat jurnal diterima dari hutang dagang dan control total dari pengeluaran kas direkonsiliasi, dan total diposting ke buku besar. Ayat jurnal dan control total disimpan menurut tanggal.

     D.   Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dari bank bersama-sama dengan laporan bank. Rekonsiliasi bank independen adalah pengendalian yang penting pada proses bisnis pengeluaran kas.

     E.   Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasarnya adalah tehnik pemeriksaan. Pengendalian sesungguhnya pada pengeluaran merupakan pemeriksaan terakhir dokumen yang menunjukan seluruh transaksi sebelumnya sampai dengan otorisasi pembayaran. Otorisasi dapat dilakukan dengan menandatangni formulir secara fisik pada paket voucher, menyiapkan suatu dokumen untuk mengotorisasi entri pada register voucher atau memasukan data kedalam komputer.
 Sistem voucher berpusat pada voucher. Voucher dapat terdiri dari berbagai bentuk dari formulir sederhana atau amplop sampai dengan kombinasivoucher-check (Gambar dibawah). formulir voucher sendiri tidak signifikan. Sistem voucher dapat di operasikan tanpa voucher yang dapat dibaca oleh manusia.

     F.   Posting Hutang Dagang
Pertanyaan dasar pada perancangan sistem vocer berkaitan dengan kapan faktur - faktur diposting ke hutang vocer. menyiapkan vocer untuk faktur individual ketika beberapa faktur menunjuk pada pemasok yang sama pada periode yang sama akan menghasilkan beberapa seri cek untuk pemasok yang sama pada bulan yang sama. Built up voucher sistem merupakan akumulasi beberapa faktur dari beberapa pemasok yang sama dan membayarnya dengan cek tunggal.

1.   4 Proses Bisnis Manajemen Sumber Daya Manusia
Proses bisnis manajemen sumber daya manusia berkaitan dengan pembuatan dan pengelolaan sistem informasi yang memproses informasi sumber daya manusia. Daftar pekerjaan yang ada di dalam organisasi, daftar deskripsi pekerjaan dan daftar kualifikasi yang diperlukan untuk suatu pkerjaan adalah contoh dari informasi smber daya manusia yang relevan dengan struktur organisasi.

     A.   Pemrosesan SDM pada SAP R/3
Modul SDM pada SAP R/3 termasuk komponen yang menangani tujuan yang telah dinyatakan sebelumnya secara terintegrasi pada lingkungan online. 
SAP R/3 terdiri dari 2 modul SDM, yaitu :
Ø Modul administrasi personel (HR – PA)
Yang berisi pengelolaan karyawan, seperti detail karyawan, data gaji dan data kinerja karyawan.
Ø Modul Perencanaan dan pengembang personel (HR – PD)
     Menyediakan alat untuk menyiapkan dan mengelola informasi struktur organisasi. 
Fungsi Sumber Daya Manusia memiliki Empat Kegiatan Utama:
1.   Perekrutan dan Penerimaan ( recruitment ang hiring ). SDM membantu pegawai baru kedalam perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja di Koran, dll. SDM selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam pemerintahan yang mempengaruhi praktek kepegawaian dan menasehati untuk menentukan kebijakan yang sesuai.  
2.   Pendidikan dan Pelatihan. Selama periode kepegawaian, SDM dapat mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja pegawai.
3.   Manajemen Data. SDM menyimpan database yang berhubungan dengan pegawai dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.
4.   Adminitrasi Tunjangan. Selain seseorang dipekerjakan oleh perusahaan, mereka menerima paket tunjangan seperti, RS, Asuransi, Dokter Gigi dan pembagian keuntungan yang semakin sulit adminitrasinya.

      B.   Struktur Data SDM
Sruktur data memberikan dasar untuk penyimpanan dan manipulasi data. Struktur data SDM terdiri dari 3 elemen :
1.     Data master : record data master pada modul HR-PA dan HR-PD dibuat dan dikelola untuk unit organisasi, profil pekerjaan, karyawan dan pelatihan.
2.     Organisasi data : sistem menpunyai fungsi untuk membuat dan memanipulasi info tipe dan juga menampilkannya ivent personel adalah sebuah grup info tipe. Sebagai contoh, entri untuk karyawan yang menikah akan memerlukan lebih banyak informasi. Sistem juga menghitung tanggal berakhirnya periode percobaan karyawan baru.
3.     Objek SDM :Tipe objek sumber daya manusia diidentifikasi dengan satu atau dua huruf sebagai identifikasi.Setiap karaywan juga punya nomer personel unik untuk engidentifikasi dirinya melalui sistem informasi.Data pusat biaya digunakan untuk mendapatkan dan menentukan biaya sumber daya manusia yang terjadi.

1.    5  Pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Penggajian
Pada perusahaan besar, proses ini merupakan posedur yang paling kompleks dalam operasinya. Semua level pemerintah menetapkan pajak untuk gaji, regulasi dan tarif berubah secara konstan, sebagai dampaknya sistem penggajian sering memerlukan modifikasi secara konstan. Proses penggajian ditentukan oleh hukum dengan sanksi hukuman penjara untuk kelalaian yang disengaja dalam mengelola pencatatan yang memadai.

     A.   Personel
Personel (jabatan) kantor bertanggung jawab untuk menempatkan orang dalam penggajian perusahaan, melakukan spesifikasi tarif pembayaran, dan mengotorisasi semua potongan dari pembayaran. Semua perubahan seperti penambahan atau penghapusan karyawan, perubahan tarif pembayaran atau perubahan level potongan dari pembayaran, harus diotorisasi oleh personel kantor.

     B.   Pencatatan Waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menggunakan laporan kehadiran dan kartu pencatat kerja. Pada perusahaan pemanufakturan, karyawan yang bekerja dengan ukuran jam, dicatat kehadirannya berdasarkan jam yang digunakan untuk bekerja. Pencatat waktu bekerja untuk mengumpulkan dan mengelola kartu pencatat waktu dan atau laporan kehadiran dan melakukan rekonsiliasi data tersebut dengan laporan ringkasan waktu kerja yang diterima dari produksi.

     C.   Penggajian
Departemen penggajian bertanggung jawab untuk penghitungan sesungguhnya dan menyiapkan penggajian. Data personel diterima dari kantor personel. Laporan kehadiran diterima dari pencatat waktu. Register penggajian menunjukkan perhitungan pembayaran bersih (pembayaran kotor dikurangi dengan potongan-potongan dari pembayaran) slip gaji dikirimkan ke pengeluaran kas untuk ditandatangani, ditinjau, dan didistribusikan.

     D.   Persyaratan Pemrosesan Penggajian
Banyak file harus dikelola dalam sistem penggajian. Informasi dasar karyawan, seperti nama, alamat, besar gaji, dan potongan-potongan perlu untuk menyiapkan gaji. Social security dan aturan pajak lainnya menetapkan beberapa pajak berdasarkan penggajian.Perusahaan harus memerhatikan potongan pajak yang dikenakan pada semua karyawan. Perbedaan dan dampak antara  karyawan dan kontraktor independen.
Perusahaan akan mencocokkan potongan potongan tersebut dan membayarkan nya ke pemerintah , Perusahaan melaksanakan bisnis antarnegara bagian yang diperlukan oleh Federal Fair Labor Standart Act (yang juga dikenal dengan Wages and Hours Law) , untuk membayar kelebihan jam kerja dengan tarif minimum satu atau satu setengah dari tarif regular untuk jam kerja malam dan untuk yang bekerja pada hari minggu atau hari libur. Informasi dasar mengenai apa yang diperlukan oleh pemerintah USA mengenai penggajian ada pada publikasi circular E Employers Tax Guide yang ada pada Department of Treasury Internal Revenue Service .




KESIMPULAN
Proses bisnis prokuremen meliputi aktivitas sebagai berikut: menentukan kebutuhan, memilih sumber daya, permintaan untuk quotation, memilih pemasok, membuat pesanan pembelian, penerimaan barang, verifikasi faktur dan pembayaran kepada pemasok. Sistem ERP memiliki kemampuan memproses dan menyimpan sejumlah informasi yang berkaitan dengan proses bisnis pengeluaran. Bab ini memberikan tinjauan mengenai penyimpanan dan pemprosesan data dalam proses bisnis prokuremen dengan SAP R/3. Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis prokumen meliputi pemisahan fungsi-fungsi sebagai berikut: permintaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, hutang dagang dan buku besar. Prosedur pemiihan pemasok merupakan faktor yang penting dalam sistem aplikasi pembelian secara keseluruhan.
Proses bisnis pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan pengeluaran cek seperti halnya pengeluaran kas sesungguhnya. Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis pengeluaran kas meliputi pengunaan sistem voucher untuk mendukung penarikan cek, pemisahan fungsi yang menyetujui dengan yang melakukan pembayaran, dan rekonsiliasi bank secara independen. Desain proses bisnis pengeluaran kas meliputi pemisahan fungsi-fungsi berikut: pengeluaran kas, hutang dagang, pencatatan biaya, dan buku besar.
Proses bisnis sumber daya manusia merupakan sistem informasi yang memproses informasi sumber daya manusia. Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk memulai dan mengelola informasi mengenai struktur organisasi, pemprosesan data karyawan seperti alamat karyawan, penggajian, dan data histori karyawan. Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis pengeluaran meliputi pemisahan fungsi-fungsi berikut: personel (karyawan), pencatat waktu, akuntansi penggajian, dan buku besar.





KELOMPOK 8

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI II PROSES BISNIS PROKUREMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA DISUSUN   OLEH: NAMA   :1. RIKKY CANDRA PRAT...